Cintalatte

Aku kopimania

Tapi tak pernah tahu dimana saja

Tempat terenak para penuang kopi berada

Aku hanya menyukai kopi

Selugu itu aku menyeduhnya sendiri

Melihat ampasnya menyembul ke permukaan

Perlahan

Dengan seksi

Lalu perlahan kuaduk

Sambil bersiul menyalakan uap cinta

Biar nanti kuseruput menjadi manis

Tak pahit lagi

Perlahan ia tenggelam

Meninggalkan warna pekatnya

Aku marah

Ia tak pernah tahu salah

Menggoda dengan gairah

Tapi kalah, melemah tak sadar diri di dasar sana

Ku guyur saja dengan selangsang susu

Ini pusat kesukaanku

Melihat mereka bergelut

Menghantam

Saling mendesak

Namun masing masing kalah pada egonya

Hingga kopiku tuntas kuseduh

Ku hirup aromanya

Ku nikmati perlahan

Tetap saja, pahit

Maaf ternyata cintalatte tak berhasil ku seduh

Karena aku menyeduhnya dengan kekecewaan

Dan tanpa teman ku sesap perlahan

Sendirian bersama angin petang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Destined With You, Drakor Netflix Baru Rowoon SF9

Tayang 8 Episode, Ini Review Series: ‘Induk Gajah’