Bullying is Never be Forgiven
Hari
ini siapa yang tak mengenal kata bully atau bullying. Sebuah aktivitas atau
tindakan menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional. Kegiatan yang
mungkin bagi sebagian orang adalah kegiatan paling mengasikan, namun bisa jadi
mematikan bagi sebagian lainnya. Kita terlahir dari budaya mencela, menganggap
bercanda, lelucon terhadap sesuatu yang kita nilai berbeda dari yang lain.
Fisik, sikap, gaya bahkan terlahir dari orang seperti apa, bisa menjadi bahan
lelucon untuk mereka, para pembully.
Saya
seperti punya ikatan kesumat dengan topik bullying. Entah kenapa saya akan
menjadi sangat marah walau hanya sekedar melihat teman saya menertawakan teman
saya yang berbeda. Mungkin bagi mereka hal tersebut lucu, tapi sering berarti
lain bagi saya. Hal ini lahir dari pengalaman Maha Menyeramkan bagi saya ketika
saya duduk dibangku SMP. SMP yang berisi anak-anak kelas atas secara preastasi
serta ekonominya. “Choco Chip” “Sayang” “Baby” dan pandangan rendah tentang
saya yang kulitnya berbeda jomplang dengan kebanyakan teman perempuan saya di
SMP. Seolah-olah saya adalah orang tersalah karena memiliki kulit yang gelap
dan kuper waktu itu. Bahkan saya sempat menderita penyakit cacar saat libur
lebaran, halal bi halal dengan wajah bekas cacar yang menghitam dibeberapa
tempat, membuat saya dipanggil dengan nama baru “Yuchip”. Its truly hurt my
heart.
Tidak
masalah bagi saya jika saya dianggap kuper, karena pada faktanya saya memang
‘anak gunung’, yang kebetulan diberi rezeki oleh Tuhan, masuk sekolah favorit.
Namun, memiliki kulit gelap bukan salah saya, itu murni karya Tuhan YME. Letak
kesalahannya bukan ada pada saya, tapi cara mereka memandang saya seperti ayam
kampung di kawanan merak. Bullying bukan hal yang sepele dan mudah mendapatkan
maaf. (Kalian) mungkin tidak akan pernah paham bagaimana efek panjang bullying
bagi orang yang di bully. Membunuh, perlu kalian tahu! Tapi yang mati bukan
fisiknya, mental dan jiwanya, kekhawatiran, bahkan bisa mengakibatkan bunuh diri
dalam berbagai kasus. Sudah banyak sekali kasus seperti ini menimpa. Bullying
kills everything. Bahkan bisa jadi, mereka merasa tidak punya masa depan. Tak
akan menjadi masalah yang berarti jika ke depanya orang tersebut akan sadar,
dan melanjutkan hidup dengan membuktikan prestasi dan kebisaannya, namun bagi
mereka yang tak bisa bangkit? Apa yang akan mereka lakukan? Jangankan untuk
membangkitkan diri dan keluar dari lingkaran tersebut, memaafkan pun sulit.
Bullying
dalam hal apapun tidak bisa dibenarkan sama sekali. Hal ini tetaplah
menyakitkan. Teruntuk kalian yang masih sering membully, saya mohon berhentilah
saat ini. Sadarilah bahwa hal tersebut doesn’t give you an advantage,
apa yang akan kalian dapatkan jika yang kalian tanam adalah kebencian. Jika kalian
tidak suka diamlah, buatlah fokus yang lebih baik. Ubah dunia ini menjadi lebih
sehat. Karena bullying tidak akan pernah termaafkan.
Komentar
Posting Komentar